Masa kanak-kanak adalah masa dimana anak bermain dan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Pada masa masa ini anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat , baik dari pertumbuhan fisik dan motoriknya, perkembangan moral atau kebiasaan, perkembangan otak atau kecerdasan anak (kognitif) serta sosial-emosionalnya.
Kemampuan berbicara atau berbahasa mulai berkembang di masa kanak-kanak, di masa ini juga anak dapat mengenal kata atau kalimat-kalimat baru yang didengar atau diajarkan oleh orangtua atau gurunya.
Pada masa ini anak mulai mengenal banyak teman dan lingkungan baru dengan cara bermain sehingga sosial-interaksinya berkembang. Bermain juga dapat merangsang dan mengembangan imajinasi, kecerdasan, kepribadian, potensi diri dan mendorong pemecahan masalah yang menyebabkan rasa ingin tahu anak menjadi besar yang mengarah kepada kreatifitas, pengambilan resiko dan penemuan. Selama bermain orang tua harus memperkaya lingkungan dengan benda-benda yang memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak.
Saat anak bermain orang tua juga dapat mengomentari apa yang ia temukan, mengajukan pertanyaan atau membantu anak mengeksplorasi permainan dengan cara yang baru.
Permainan atau mainan yang berkaitan dengan perkembangan kognitif, emosional, fisik, dan sosial yang dikemas semenarik mungkin untuk menarik minat anak menjadi pilihan yang baik pada masa ini.
Permainan imajinatif seperti bermain masak-masakan akan membantu mengembangkan daya imajinasi anak serta melatih keterampilan sosial, kepercayaan diri, bahasa, rasa berbagi, dsb.
Bermain permainan yang kreatif mendorong anak untuk berkesperimen dan mengekspresikan ide-ide sendiri.
Permainan seni sederhana dengan menggunakan kertas, gunting, cat, spidol, bermain adonan atau lilin, dll. Selain mainan dan benda-benda yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak, bermain juga harus mencakup perbangkan keterampilan motorik kasarnya.
Keterampilan motorik kasar diperlukan untuk mengontrol otot tubuh untuk berjalan, berlari dan kegiatan lainnya. Bermain perosotan, trampoline, tangga tali, dsb, merupakan contoh permainan untuk mengembangkan koordinasi, keseimbangan dan permainan fisik sambil menstimulasi anak dengan petualangan.